Apakah Iran menggunakan hacker untuk menyerang pers asing?

Dalam ironis, BBC melaporkan bahwa jaringan mendapat penolakan didistribusikan serangan layanan diluncurkan dari Iran, metode yang sama digunakan oleh hacktivists untuk menonaktifkan website yang digunakan, di mata mereka, untuk menahan kebebasan berbicara.

Sebagai bagian dari kampanye dari tindakan keras terhadap pers, Iran dilaporkan telah mulai menyerang outlet berita dengan menggunakan teknik yang lebih umumnya terkait dengan kolektif dari hacker dengan pemerintah.

Teknik-teknik ini meliputi penolakan didistribusikan serangan layanan, metode disukai oleh hacker untuk menonaktifkan website.

Wartawan BBC, Kamis itu ditargetkan dalam serangan cyber Iran berbasis pada 1 Maret. Dianggap sebagai serangan DDoS, beberapa bagian dari BBC tidak dapat mengakses email mereka atau layanan Internet lainnya.

Direktur Jenderal BBC Mark Thompson mengatakan serangan Internet "bertepatan dengan upaya untuk selai dua satelit feed dari layanan ke Iran."

Komite untuk Melindungi Wartawan melaporkan bahwa Iran telah sering menjadi sasaran BBC Persia berbahasa layanan berita di masa lalu, kemacetan sinyal satelit dan melecehkan anggota staf BBC dan kerabat mereka di Iran.

Reporters Without Borders telah merilis daftar lengkap dari "musuh-musuh Internet" - negara yang telah mengambil langkah untuk membungkam kebebasan web di seluruh dunia. Daftar ini juga termasuk negara yang telah dinyatakan "di bawah pengawasan," yang berarti bahwa mereka beresiko menjadi penuh musuh Internet jika kegiatan penyensoran mereka tidak berhenti.

Laporan ini berfokus pada Musim Semi Arab dan bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk pembebasan dan revolusi, bukan hanya chatting dengan teman dan berbagi foto.

"Jaringan sosial online memperumit masalah bagi rezim otoriter yang mencoba untuk menekan berita yang tidak diinginkan dan informasi," kata laporan itu.

Reporters Without Borders mengatakan bahwa musim semi Arab telah menyoroti pentingnya dan perlunya kebebasan Internet di seluruh dunia karena menyediakan orang dengan sarana untuk membebaskan diri dari rezim yang menindas atau menekan pemerintah ke dalam melindungi hak-hak rakyatnya.

Ironisnya, hacker kolektif seperti Anonim sering digunakan serangan DDoS untuk mendukung kebebasan informasi, membalas website seperti PayPal dan Visa dalam membela Wikileaks, misalnya. Sekarang, Iran menggunakan metode yang sama tetapi dengan maksud menyesakkan pers bukannya membebaskan.

Outlet berita lain menunjukkan, dengan sedikit bukti, bahwa Iran bidang sebuah "Cyber ​​Army" di Garda Revolusioner pada tahun 2010 dengan tujuan meluncurkan cyber-serangan terhadap AS.

Pada bulan lalu Reporters Without Borders mencatat bahwa pemerintah Iran telah berhasil menemukan teknik untuk memblokir port yang digunakan oleh VPN, alat yang akan memungkinkan pengguna internet Iran untuk memotong web pemerintah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Chuzel Blogger Copyright © 2011-2012 | Thanks to Satrio Official