Lingkungan cyber Jumat mengatakan 80 negara telah bergabung dengan kampanye World Cleanup 2012 yang akan melihat relawan di seluruh dunia menggunakan internet dengan terget membersihkan tempat pembuangan sampah ilegal.
Portugal dan Slovenia memulai kampanye global anti-dumping selama enam bulan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Sabtu, dengan Tunisia bergabung pada hari Minggu.
"Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memecahkan masalah pembuangan ilegal pada tingkat lokal dan global baik jangka pendek dan jangka panjang dengan melibatkan sebagian besar masyarakat dalam pembersihan," kata Tiina Urm, juru bicara World Cleanup 2012 kepada AFP, Jumat.
Urm menambahkan bahwa fokus dari operasi ini adalah pada ilegal dumping yang juga ditujukan untuk "melibatkan ahli", para pemimpin politik dan lokal untuk mencari solusi sistemik yang lebih berkelanjutan."
Kampanye ini dimulai pada tahun 2008 di Estonia, dimana penyelenggara menciptakan software khusus untuk peta dan foto 11.000 pembuangan sampah ilegal di seluruh bangsa Nordic dengan penduduk 1,3 juta orang.
Hal ini terbukti berhasil dan merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, lebih dari 50.000 relawan telah mengumpulkan 10.000 ton sampah ilegal dari pinggir jalan, hutan dan kota-kota hanya dalam waktu lima jam.
Panitia memutuskan untuk go global setelah kampanye menyebar seperti api ke 15 negara lebih termasuk India, Slovenia, Serbia, Finlandia, Romania, Latvia, Lithuania, Portugal, Bulgaria, Moldova, Ukraina, Kamboja, Rusia, Hungaria, dan Brasil.
"Semua orang yang ingin sekali bisa bergabung bisa mendapatkan daftar dan jadwal dari negara yang menghadiri aksi ini dari situs kami www.letsdoitworld.org/countries", kata Urm kepada AFP.
Penyelenggara Portugis mengharapkan untuk menarik 100.000 relawan pada Sabtu, tetapi mereka mengeluhkan sulitnya dukungan dari otoritas lokal untuk melakukan pengumpulan pada tahun ini akibat masa ekonomi yang sulit.(nn/mp)
0 komentar:
Posting Komentar